Jumat, 30 Desember 2011

Penguatan SDM Rumah Sakit untuk Atasi Dampak Bencana


Jakarta, Pelita
Departemen Kesehatan saat ini membuat pola pengembangan pelatihan sumber daya manusia (SDM) kesehatan di rumah sakit agar mampu menghasilkan tenaga yang terampil dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.
"Indonesia adalah negara yang rawan bencana. Untuk itu tenaga kesehatan terutama yang ada di rumah sakit harus terlatih," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedya-ningsih, di Jakarta. Senin (14/ 12).
Posisi geografis Indonesia berada di antara lempeng -lempeng litosfir - Eurasia. Asia Tenggara. Filipina. Pasifik dan Indo-Australia. yang saling berinteraksi dan menjadikan Indonesia sebagai kawasan rawan gempa dan tsunami.
Selain itu. Indonesia juga memiliki 129 gunung api aktif yang merupakan bagian dari 500 lingkaran api di dunia (ring o//ire) dan membentang sepanjang Jalur Aceh. Sulawesi Utara sampai ke Papua.Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Departemen Kesehatan, sejak Januari -November 2009 mencatat 245 kali kejadian bencana
dengan korban meninggal sebanyak 1.488 orang. Untuk merespons dampak bencana terhadap kemanusiaan, pemerintah termasuk Departemen Kesehatan menjadikan upaya kesiapsiagaan bencana sebagai prioritas nasional.
Akhir pekan lalu, pada pertemuan koordinasi penguatan SDM 100 rumah sakit di daerah bencana di Makasar. Sulsel, Menkes mengimbau para gubernur, bupati, dan walikota untuk memfasilitasi kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di rumah sakit-rumah sakit.
"Selain itu. pembinaan yang berkelanjutan juga harus dilakukan untuk menekan risiko dampak bencana yang menjadi tugas dinas kesehatan setempat. Pertemuan koordinasi Juga dapat dijaikan sebagai bagian dari pencapaian target program 100 hari Depkes," ujar Menkes.
Empat isu pokok yang dijadikan landasan penyusunan program 100 hari Depkes, yaitu Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat; Peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs Pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, dan Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK).
Untuk mengimplementasikan pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, dilakukan melalui screening terhadap balita risiko gizi buruk pasca bencana di daerah Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Selain itu. melakukan identifikasi dan rehabilitasi kerusakan sarana medik di 30 RS. 123 Puskesmas. 135 rumah dinas dokter dan paramedis dan operasionalisasi kembali semua sarana medik yang rusak di daerah bencana Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Depkes juga melakukan penguatan SDM di 100 RS untuk penanggulangan bencana, akan dilaksanakan pelatihan SDM dalam penanggulangan bencana di 100 rumah sakit yang telah ditentukan serta melakukan penguatan logistik di sembilan pusat regional dan dua sub regional penanggulangan bencana, (dew)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar